LAPORAN BREAK EVEN POINT (BEP)

LAPORAN BREAK EVEN POINT (BEP)

    Break Even Point adalah titik impas saat laba yang didapatkan mempunyai nilai setara dengan yang diperlukan dalam proses produksi. Definisi lainnya dari Break Even Point adalah kondisi di mana jumlah seluruh pendapatan setara dengan jumlah seluruh pengeluaran di setiap produksi jasa atau barang. Dalam posisi tersebut, laba bernilai nol mutlak, yang bagi orang awam banyak dikenal dengan sebutan balik modal. 

Gambar 1.1 BEP, titik dimana usaha berubah dari rugi menjadi untung.

Tujuan Break Even Point

  • Membantu perusahaan atau pebisnis menentukan sisa kapasitas produksi pasca tercapainya BEP, dan mengetahui proyeksi laba atau keuntungan maksimum yang bisa didapatkan.
  • Membantu perusahaan atau pebisnis untuk menentukan langkah bisnis selanjutnya yang lebih efisien, seperti, mengganti SDM dengan mesin. Otomatisasi produksi tersebut bisa mengubah biaya tetap serta biaya variabel, dan menekan biaya produksi. 
  • Membantu perusahaan atau pebisnis dalam memahami perubahan nilai keuntungan saat harga produk mengalami perubahan. 
  • Menunjukkan kerugian sehingga perusahaan atau pebisnis mampu mengantisipasinya saat terjadi penurunan penjualan. 
    Komponen yang berperan dalam perhitungan BEP yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap.
    Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi ataupun tidak, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi. Dimana kalo tidak produksi maka tidak ada biaya ini.
    Salah satu kelemahan dari BEP adalah hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) tetap konstan.

    Cara Menghitung BEP
    Perhitungan BEP atas dasar unit :

BEP = FC / (P-VC)

Sementara dalam penjualan di rupiah, maka aturannya sbb :

BEP Rupiah = FC / (1 - (VC/P) )

Dimana :
    FC    : Biaya Tetap (fixed cost) 
    P       : Harga jual per unit (price)
    VC    : Biaya variabel per unit (variabel cost)

    Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap akan selalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi.
    Biaya Variabel adalah total biaya yang berubah-ubah tergantung perubahan volume penjualan/produksi. Biaya variabel akan berubah secara proposional dengan perubahan volume produksi.

Membuat Tabel Perhitungan BEP melalui Microsoft Excel
  1. Buat tampilan untuk memasukkan fixed cost, variabel cost, dan price. Kemudian ketik rumus BEP disebelah kanannya atau bebas.

  2. Format semua sel untuk cost dan price tersebut, dan kasih pemformatan uang rupiah.

  3. Isikan 3 informasi dasar, yaitu fixed cost, variabel cost dan price.

  4. Masukkan nilai BEP unit. Awali dengan memasukkan tanda sama dengan. Masukkan biaya fixed cost dan diikuti dengan tanda bagi. Kemudian dibagikan dengan laba, yaitu hasil price dikurangi dengan variabel cost.

  5. Untuk BEP Rupiah, kalikan BEP unit dengan price.

  6. Maka BEP rupiah pun akan terbuat.

  7. Buat tabel untuk memplot kapan BEP-nya. Tabel ini bisa dikostumisasi inkremen unitnya dan berisi 6 kolom, yaitu unit terjual, fixed cost,variabel cost, total cost, penjualan/sales dan provit.
  8. Buat unit terjual.

  9. Untuk TC, langsung saja diacuhkan ketabel awal FC dimana referensinya dibuat absolut dengan tanda dolar ($).

  10. Salin formula ke bawah, hingga terlihat fixed cost tetap berapapun unitnya yang terjual.

  11. Untuk variabel cost, nilai VC di form pertama di kali dengan unit yang terjual. Untuk VC dari awal diberi tanda dolar absolut.


  12. Kemudian salin rumus VC ke bawah. Hingga hasilnya seperti gambar dibawah ini.

  13. Buat rumus untuk total cost, yaitu penjumlahan antara variabel cost dan fixed cost untuk unit produk yang terjual.

  14. Sales adalah perkalian antara unit dikalikan price. Price dibuat absolut ($)

  15. Copy rumus ke bawah.

  16. Terlihat total cost bertambah sesuai dengan pertambahan unit, dan sales pun bertambah jika unit bertambah.
  17. Profit yaitu sales dikurangi total cost.

  18. Profit akan diawali negatif (rugi), hingga pelan-pelan akan positif (laba). Nilai 0 adalah nilai saat BEP.

TERIMA KASIH, SEMOGA BERMANFAAT..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar